PENGARUH PEMBERIAN ANGKAK PADA SENAM AEROBIK TERHADAP KADAR LDL DAN TRIGLISERIDA WANITA ANGGOTA PKK KELURAHAN DEMANG LEBAR DAUN PALEMBANG Dahliana, Dosen Poltekkes Kemenkes Palembang Jurusan Kebidanan Latar Belakang :Tingginya prevalensi penyakit degeneratif saat ini disebabkan karena pola makan yang cenderung tinggi kolesterol, protein, dan garam, tetapi kurang serat sehingga dapat mengakibatkan penyakit antara lain adalah dislepidemia. Hiperkolesterolemia merupakan bagian dari dislepidemia, yaitu gangguan kadar lemak dalam darah sebagai manifestasi kelainan metabolisme ataupun transportasi kolesterol yang dapat mengakibatkan resiko tinggi terhadap penyakit jantung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh angkak pada senam aerobik terhadap kadar LDL dan trigliserida. Metode: Uji klinik berpembanding buta gandadengan rancangan before and after treatment design, telah dilaksanakan di Kelurahan Demang Lebar Daun Palembang dari bulan Agustus s/d September 2012. Sampel yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi diambil secara random. Dari 33 sampel kemudian dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu 17 sampel kelompok perlakuan yang diberikan senam aerobik dengan pemberian seduhan angkak 2,4 gram dan 16 sampel kelompok pembanding yang hanya diberikan senam aerobik saja. Uji statistik menggunakan Uji-t dengan program SPSS versi 15.Hasil penelitian: Diperoleh data berdasarkan umur terbanyak berusia 41-45 tahun 39,4%, berdasarkan tinggi badan terbanyak ≥ 160 cm 45,5%, berdasarkan berat badan terbanyak ≥ 66 kg 57,6%, dan berdasarkan Indeks Massa Tubuh terbanyak sebesar 42,4% IMT dengan kelebihan berat badan berat. Pada kelompok perlakuan ada perbedaan kadar LDL dan trigliserida sebelum senam aerobik dengan pemberian angkak dengan sesudah senam aerobik dengan pemberian angkak dimana diperoleh nilai p=0,000 (LDL) dan p=0,000 (trigliserida). Pada kelompok pembanding ada perbedaan kadar LDL dan trigliserida sebelum senam aerobik dengan sesudah senam aerobik dimana diperoleh nilai p=0,026 (LDL) dan p= 0,000 (trigliserida). Ada perbedaan kadar LDL dan trigliserida pada kelompok perlakuan dengan kelompok pembanding dimana diperoleh nilai p=0,001 (LDL) dan p=0,000 (trigliserida). Kesimpulan : Ada pengaruh pemberian angkak pada senam aerobik terhadap kadar LDL dan trigliserida. Kata kunci : Angkak, Senam aerobik, LDL, Trigliserida, Uji klinik berpembanding
1. PENDAHULUAN.
membakar banyak kalori sehingga tubuh tampak lebih
langsing dan berat badan menjadi ideal (Aires, 2003).
Kemajuan teknologi dan industri secara tidak
langsung telah meningkatkan penghasilan masyarakat,
kemampuan otot untuk mengambil dan mengoksidasi
dampaknya adalah daya beli masyarakat meningkat
asam lemak bebas selama latihan dan mengaktifkan
khususnya konsumsi bahan pangan. Pola makan
enzim lipoprotein lipase (Richter dan Turcotte, 1992).
masyarakat pada akhirnya akan bergeser dari pola
Kemampuan aerobik untuk menurunkan trigliserida
makan tradisional ke arah pola makan yang cenderung
plasma telah diteliti oleh Schneider dan Kachadurian
tinggi kolesterol, protein, dan garam tetapi kurang serat.
(1992) dengan kesimpulan bahwa latihan aerobik dapat
Hal inilah yang dapat menyebabkan tingginya
menurunkan trigliserida plasma. Penelitian pada 652
prevalensi penyakit degeneratif akhir-akhir ini, salah
penderita mendapatkan bahwa program latihan selama
tiga minggu akan menurunkan kolesterol total dan LDL
Hiperkolesterolemia adalah salah satu gangguan kadar
sebesar 20%, trigliserida turun 33% dan perbandingan
lemak dalam darah (dislipidemia) dengan kadar
antara kolesterol total dengan HDL turun 13% (Sahri,
kolesterol dalam darah lebih dari 240 mg/dl (Perkeni,
2004), sebagai manifestasi kelainan metabolisme
Lovastatin merupakan salah satu obat penurun
kolesterol golongan statin. Lovastatin sebagai agen
Hiperkolesterolemia merupakan salah satu bagian dari
hipokolesterolemik mampu menurunkan kadar serum
hiperlipidemia (peningkatan kadar kolesterol dan
kolesterol dalam darah. Lovastatin sangat efektif untuk
trigliserida darah). Ada dua jenis hiperkolesterolemia
mengobati hiperkolesterolemia karena merupakan
ditinjau dari sebabnya, yaitu, hiperkolesterolemia
inhibitor kompetitif dari 3-hidroksi-3-metilglutaril-
primer dan hiperkolesterolemia sekunder.
coenzim-A (HMG-CoA) reduktase (Hanafi, 2004).
Hiperkolesterolemia primer, selain bersifat
Penurunan kadar kolesterol merupakan pencegahan
herediter, dapat dipengaruhi usia, jenis kelamin, stress,
primer dan sekunder terhadap penyakit jantung dan
minum kopi berlebihan, banyak merokok, dan
komplikasi lain dari aterosklerosis. Lovastatin dikenal
alkoholik. Sebaliknya hiperkolesterolemia sekunder
juga dengan nama monakolin K atau mevinolin.
disebabkan oleh penyakit seperti diabetes mellitus,
Senyawa ini dapat digunakan sebagai obat untuk
obesitas, sindroma nefrotik, hipertiroidesme (Semiardji,
menurunkan kadar kolesterol darah manusia, karena
senyawa ini dapat menghambat sintesis kolesterol
yakni menghambat aktivitas HMG-CoA reduktase
dalam mengontrol kadar kolesterol darah, dibandingkan
enzim penentu biosinteis kolesterol (Brown and
dengan diet lemak. Keluarga yang mengkonsumsi
Goldstein, 1991). Pemberian lovastatin secara rutin
makanan sumber lemak tetapi mempunyai kebiasaan
olah raga teratur, ternyata mempunyai kadar kolesterol
menurunkan kadar kolesterol darah hingga 30%
mengkonsumsi makanan rendah lemak dengan aktivitas
Angkak adalah hasil fermentasi beras dengan
sedikit (tidak memiliki kebiasaan olahraga) (Aires,
kapang Monascus purpureus. Masyarakat awam
2003). Latihan jasmani yang dilakukan secara teratur
menyebut angkak sebagai beras merah Cina karena
sesuai kondisi tubuh bermanfaat dalam regulasi
produk tersebut berwarna merah, dibuat dari beras, dan
kolesterol yaitu menurunkan kadar kolesterol total, low
sejarahnya berasal dari Cina. Dengan kemajuan ilmu
density lipoprotein (LDL)-kolesterol, dan trigliserida,
pengetahuan, sekarang angkak juga digunakan untuk
sedangkan high density lipoprotein (HDL)-kolesterol
keperluan medis. Angkak mengandung senyawa
meningkat secara bermakna. Latihan fisik dapat
lovastatin yang dapat digunakan sebagai obat (Ma,
2000). Heber (1999), menyatakan bahwa lovastatinTabel 2. Distribusi Frekuensi Responden
dapat menurunkan kadar kolesterol darah sebesar 11-
Berdasarkan Tinggi Badan
32% dan kadar trigliserida sebesar 12-19%.
Tinggi Badan
Penelitian yang dipresentasikan pada kongres
tahunan American Heart Association ke-39 tahun 1999
menunjukkan bahwa pemberian angkak selama 8
minggu dapat menurunkan kadar kolesterol total
Trigliserida sebesar 24-34%. Sementara kolesterol
Tinggi badan sangat berhubungan erat dengan
HDL meningkat sebesar 14-20% (Liu, 2006).
berat badan seseorang karena dapat digunakan untuk
mengukur indeks massa tubuh pada orang dewasa, dan
dipublikasikan dalam American Journal of Clinical
sebagai indikator tubuh kurus (wasting) dan tubuh
Nutrition menemukan bahwa pemberian 2400
pendek (stunting) pada anak juga berhubungan dengan
milligram angkak pada tikus dapat menurunkan
lemak tubuh seseorang, dimana hasilnya akurat ,
kolesterol, trigliserida dan kolesterol LDL sesudah 8
mudah dilakukan dan dapat digunakan untuk
minggu. Para peneliti tidak menemukan adanya efek
buruk pada uji fungsi hati dan ginjal yang dilakukan
sesudah dan sebelum perlakuan (Kasim, 2006).
c. Berdasarkan Berat Badan
Dari tabel 3. di bawah ini, dapat diketahui
2. METODE PENELITIAN
berat badan responden terbanyak ≥ 66 kg ada 19 orang
Jenis penelitian ini adalah penelitian uji klinis
(57,6%), diikuti berat badan 61-65 kg sebanyak 8 orang
berpembanding buta ganda, dengan rancangan “before
(24,2%), dan 6 orang (18,2%) dengan berat badan 55-
and after treatment design”. Sampel dibagi menjadi dua
kelompok yaitu kelompok perlakuan berupa senam
Tabel 3. Distribusi Frekuensi Responden
aerobik dengan pemberian angkak dan kelompok
Berdasarkan Berat Badan
pembanding berupa senam aerobik dengan placebo,
Berat Badan
aktivitas fisik berupa senam aerobik + pemberian
angkak dilaksanakan 3 x seminggu selama 8 minggu.
Pemeriksaan laboratorium berupa pemeriksaan kadar
LDL dan trigliserida dilaksanakan di BBLK (Balai
Besar Laboratorium Kesehatan) Palembang. Penelitian
dilaksanakan pada bulan Agustus-September 2012.
Populasi adalah semua wanita anggota PKK Kelurahan
obesitas menyimpan lemaknya di bagian perut,
selebihnya dibagian paha dan pinggul. Orang gemuk
perhitungan sampel didapatkan sampel 34 orang .Untuk
cenderung memiliki kadar trigliserida tinggi yang
mengantisipasi terjadinya drop out ditambah 10%
disimpan di bawah kulit, ini merupakan bahan utama
sehingga total sampel berjumlah 37 orang dan yang
pembentukan very low density lipoprotein (VLDL)-
kolesterol dan LDL-kolesterol di hati yang akan masuk
ke dalam darah, maka berat badan lebih cenderung
3. HASIL PENELITIAN
menjadi penyebab meningkatnya kadar kolesterol total
3.1. KARAKTERISTIK UMUM RESPONDEN d.Berdasarkan Indeks Massa Tubuh. a. Berdasarkan Umur
Dari tabel 4. di bawah ini, dapat diketahui
Dari tabel 1. di bawah ini dapat diketahui
bahwa IMT terbanyak dengan kelebihan berat badan
bahwa responden terbanyak berusia 41-45 tahun
berat sebanyak 14 orang (42,4%), diikuti IMT dengan
berjumlah 13 orang (39,4%), diikuti responden berusia
berat badan normal sebanyak 13 orang (39,4%) dan
36-40 tahun sebanyak 12 orang (36,4%), dan responden
sebanyak 6 orang (18,2%) IMT dengan kelebihan BB
berusia 30-35 tahun sebanyak 8 orang (24,2%).
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Responden Tabel 4. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur Berdasarkan Indeks Massa Tubuh. Indeks Massa Tubuh
kelebihan berat badan pada usia diatas 30 tahun,
disebabkan oleh karena seiring bertambahnya usia,
timbul beberapa perubahan tubuh, metabolisme tubuh
seseorang akan lebih berisiko terhadap tingginya kadar
menurun dan bertambahnya lemak tubuh yang
berhubungan dengan profil lipid seseorang. Hal ini
diperburuk lagi dengan menurunnya aktifitas fisik
mencerminkan resiko penyakit tertentu. Pada beberapa
sehari-hari (Mary, 2002). Referensi lain menyatakan
kelompok populasi, seperti bangsa Asia Selatan, resiko
bahwa presentase lemak tubuh meningkat dengan
kesehatan dapat meningkat pada nilai IMT yang lebih
meningkatnya usia, biasanya mulai umur 20-30 tahun
rendah (Mary, 2002). Status gizi berlebihan terjadi bila
(Mary , 2002). Bila dibiarkan usia diatas 40 tahun
tubuh memperoleh zat-zat gizi dengan jumlah yang
menjadi usia kritis karena pada usia ini penyakit-
berlebihan sehingga menimbulkan efek toksis atau
b. Berdasarkan Tinggi Badan
Dari tabel 2. di bawah ini dapat diketahui
bahwa responden terbanyak 15 orang (45,5%) memiliki
tinggi badan ≥ 160 cm, diikuti 10 responden (30,3%)
memiliki tinggi badan 150-154 cm dan 8 responden
(24,2%) memiliki tinggi badan 155-160 cm.
Tabel 5. Perbandingan kadar LDL dan
senam aerobik dengan pemberian angkak dengan
trigliserida sebelum senam aerobik
sesudah senam aerobik dengan pemberian angkak.
dengan dan tanpa pemberian
Dari tabel 6 juga terlihat pada kelompok
angkak pada kelompok perlakuan
pembanding rerata kadar LDL adalah 119,19 mg/dl ±
dan kelompok pembanding.
31,78 dan rerata kadar trigliseriada 160,14 mg/dl ±
22,99 sebelum senam aerobik sedangkan rerata kadar
LDL adalah 106,33 mg/dl ± 37,40 dan rerata kadar
Kelompok Kelompok
trigliserida adalah 143,83 mg/dl ± 19,91 sesudah senam
Perlakuan Pembanding
aerobik .Hasil uji statistik didapatkan nilai p=0,026 (LDL) dan p=0,000 (trigliserida), maka dapat
p**
disimpulkan ada perbedaan bermakna antara sebelum
senam aerobik dengan sesudah senam aerobik.
Hasil uji statistik t-tidak berpasangan pada
kelompok perlakuan terhadap kelompokpembanding
didapatkan nilai p=0,001 (LDL) dan nilai p=0,000
(trigliserida), artinya ada pengaruh pemberian angkak
pada senam aerobik terhadap kadar LDL dan
4. PEMBAHASAN
Pada kelompok perlakuan terjadi penurunan
kadar LDL sebesar 35,95 mg/dl dan trigliserida sebesar
** Uji t-tidak berpasangan
31,74 mg/dl juga pada kelompok pembanding terjadi
penurunan kadar LDL sebesar 12,74 mg/dl dan
trigliserida sebesar 16,31 mg/dl, walaupun penurunan
berpasangan didapatkan nilai p=0,782 (LDL) dan
relative lebih kecil dibanding kelompok perlakuan
p=0,486 (trigliserida) sebelum senam aerobik dengan
namun ada pengaruh senam aerobik terhadap kadar
dan tanpa pemberian angkak pada kedua kelompok
LDL dan trigliserida pada kelompok pembanding, hal
artinya tidak ada perbedaan yang bermakna antara
ini dikarenakan aktivitas enzim lipoprotein lipase
kelompok perlakuan dengan kelompok pembanding
(LPLA) yang meningkat pada jaringan lemak dan otot
sehingga dari uji normalitas bisa disimpulkan data
pada saat senam aerobik, aktivitas enzim ini
3.2. PENGARUH PEMBERIAN
trigliserida. Senam aerobik mampu meningkatkan
ANGKAK PADA SENAM
aktivitas enzim LPLA, LPLA yang meningkat mampu
AEROBIK TERHADAP KADAR
menurunkan kadar VLDL dan kilomikron serta
LDL DAN TRIGLISERIDA.
memperkuat clearence dari VLDL yang kaya
kolesterol dan kilomikron remnant, LPLA yang terlibat
Tabel 6 . Perbandingan kadar LDL dan
dalam proses degradasi trigliserida dan menyediakan
trigliserida senam aerobik dengan
material untuk penyediaan pembuatan HDL yang
dan tanpa pemberian angkak
diketahui akan menjadi metabolit aktif beberapa jam
pada kelompok perlakuan dan
setelah olahraga, trigliserida dan VLDL diubah menjadi
kelompok pembanding. ester kolesteryl pada LDL dan HDL yang diperantarai
oleh cholesteryl ester transfer protein yang kemudian
Kelompok Kelompok
trigliserida dalam HDL dan LDL dihidrolisa oleh enzim
Perlakuan Pembanding
lipase yang pada akhirnya menyebabkan pengurangan
Rerata±SD Rerata±SD
ukuran dari partikel-partikel HDL dan trigliserida (Liu,
P* P* P**
Intensitas olahraga juga berpengaruh dalam
penurunan LDL dimana latihan jasmani secara teratur
sesuai kondisi tubuh dalam regulasi kolesterol dapat
menurunkan kadar LDL dan trigliserida, semakin besar
intensitas olahraga yang dilakukan kemungkinan untuk
penurunan kadar LDL dan trigliserida semakin besar,
sehingga resiko terjadi penyakit jantung koroner akan
Pada kelompok perlakuan terjadi penurunan
kadar LDL dan trigliserida selain karena aktivitas
senam aerobik juga dikarenakan pengaruh pemberian
seduhan angkak. Hal ini disebabkan Monascus Purpureus yang menghasilkan lovastatin/monakolin, yaitu senyawa yang mampu menurunkan kadar
* : Uji t-berpasangan ** : Uji t-tidak
kolesterol darah di dalam tubuh. Senyawa monakolinberpasangan
tersebut akan menghambat kerja enzim 3-hidroxy-3-methylglutaryl CoA reduktase (HMG-CoA reduktase),
Dari tabel 6 di atas pada kelompok perlakuan
yaitu enzim yang sangat diperlukan untuk sintesis
didapatkan rerata kadar LDL adalah 133,71 mg/dl ±
kolesterol. Inhibitor HMG-CoA reduktase dapat
36,81 dan rerata kadar trigliserida adalah 155,25 mg/dl
± 45,27 sebelum senam aerobik dengan pemberian
menghambat sintesis very low density lipoprotein
angkak sedangkan rerata kadar LDL adalah 97,7 mg/dl
(VLDL) di hati. VLDL adalah prekursor LDL,
± 27,76 dan rerata kadar trigliserida adalah 123,51
penghambatan sintesis VLDL secara otomatis akan
mg/dl ± 40,66 sesudah senam aerobik dengan
menurunkan jumlah LDL dan trigliserida (Hanafi,
pemberian angkak. Hasil uji statistik didapatkan nilai
p=0,000 (LDL) dan p=0,000 (trigliserida), maka dapat
Sejalan dengan pendapat dari William Adi
disimpulkan ada perbedaan bermakna antara sebelum
Teja dalam Hanafi, 2004 yang menyimpulkan bahwa angkak menguatkan badan, berapa pun dosisnya
angkak akan melancarkan peredaran darah dan
Hanafi, M, 2004. Jurnal pengembangan lovastatin
memompa jantung lebih baik. Bukti lain Asosiasi
sebagai antikolesterol. Diakses 2 Maret 2012.
Jantung Amerika meriset tentang pemanfaatan angkak
merah pada tahun 1999. Riset pertama melibatkan 187
Heslet L, 2002, Kolesterol. Adiwiyoto (Alih Bahasa),
orang pengidap kolesterol tinggi, LDL 130 mg/dl dan
kolesterol 230 mg/dl hasilnya terbukti menurunkan
kolesterol total sebesar 16%, dan LDL kolesterol 21%,
Ho and Pan, 2007, Monascus fermented rice exerted
sedangkan nilai HDL meningkat menjadi 24%.
cytastatic effects on Lewis lung carcinoma cells
Sejalan pula dengan riset yang dilakukan oleh
Heber (1999), menyatakan bahwa lovastatin yang
http//:gral03.aca.ntu.edu.tw/gdoc/D9B47a.pdf
terdapat di dalam angkak dapat menurunkan kadar
kolesterol darah sebesar 11-32% dan kadar trigliserida
sebesar 12-19%. Hal ini dikarenakan Monascus purpureus pada angkak mengandung beberapa bahan
physicochemical properties of red pigment from
aktif yang dominan adalah monakolin/lovastatin yang
Monascus purpureus MTCC 410. The Internet
menghambat HMG-CoA reduktase pada sintesis
Penelitian yang dipresentasikan pada kongres
Kasim E, Y. Kurniawati dan N. Nurhidayah, 2006,
American Heart Association ke 39 bahwa pemberian
Pemanfaatan Isolat Lokal Monascus purpureus
angkak selama 8 minggu dapat menurunkan kadar
untuk menurunkan kolesterol darah pada tikus
kolesterol total sebesar 16-22,7%, LDL sebesar 21-
putih galur Sprangue Dawley. Biodeversitas. 7
31%, dan trigliserida sebesar 24-34% sementara HDL
mengatakan angkak dapat digunakan dalam pengobatan
Liu, 2006, Chinese red yeast rice (Monascus purpureus)
penyakit hiperkolesterolemia dan hiperlipidemia (Liu,
for primary hyperlipidemia: a meta-analysis of
randomized controlled trials. A review of
Sesuai juga dengan penelitian pada serum
hewan coba dan manusia, diketahui bahwa Monacolin
1:4.http://www.cmjournal.org/content/1/1/4
K (lovastatin atau mevalonin) pada angkak dapat
menurunkan kadar lipid dengan cara menghambat
Guyton AC and Hall John E. 1996. Metabolisme lemak
aktivitas HMG-CoA reductase dalam sintesis kolesterol
Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 9, Jakarta
pada hati (Ogbru, 2009). Angkak juga mengandung
serat, magnesium, asam lemak tak jenuh (seperti
niacin) yang bermanfaat dalam mengurangi kadar
Ganong WF. 2003, Review of medical physiologi.
kolesterol total, menurunkan kadar LDL, meningkatkan
kadar HDL serta menurunkan kadar trigliserida pada
serum (Erdogrul and Azirak, 2004). Selain itu,
Grandjean PW, Crouse SF, Rohack JJ. 2000, Influence
kandungan sterol (betasitosterol dan campesterol) pada
of cholesterol on blood lipid and lipoprotein
angkak mampu menghambat absorbsi kolesterol pada
enzyme responses to aerobic exercise. J Appl
usus halus (Moghadasian , 1999).
angkak dapat menurunkan kadar kolesterol total,
Henry N, Ginsberg MD et al, 2002, Nutrition, Lipid &
kolesterol LDL, dan trigliserida. Kadar kolesterol tinggi
Cardiovaskuler disease. In Biochemical &
sangat tidak dikehendaki karena dapat meningkatkan
Physiological Aspec Of Human Nutrition. WB
resiko terjadinya penyakit kardiovaskuler, seperti
aterosklerosis, penyakit jantung, stroke, dan hipertensi.
Mary E. Barasi, 2002, At a Glance Ilmu Gizi, Principal
reduktase oleh senyawa yang ada pada angkak, laju
lecturer in Nutrition, University of wales
sintesis kolesterol di dalam tubuh dihambat, sehingga
secara nyata dapat menurunkan kadar kolesterol
Ma et al, 2000, Constituent of red yeast rice, a
traditional Chinese food and medicine. J Agric
5. KESIMPULAN
Ada pengaruh pemberian angkak pada senam
aerobik terhadap kadar LDL dan trigliserida wanita
MayoClinic.com 2010. Red yeast rice (Monascus
http://www.mayoclinic.com/health/red-yeast-
DAFTAR PUSTAKA
Murray RK, 1995, Pengangkutan dan penyimpanan
Aires N,Selmer R, Thelle D. 2003, The validity of self-
lipid. Dalam Biokimia Harper. Edisi 24. EGC:
reported leisurevtime physical activity,and its
relationship to serum cholesterol, blood pressure
and body mass index. A population based study
Patrick and Uzick, 2001, Cardiovascular disease: C-
of 332,182 men and wemen aged 40-42 years.
reactive protein and the inflammatory disease
alphatocopherol, red yeast rice, and olive oil
Blanc,1997, Pigments and citrinin production during
polyphenols.A review of literature.Altern Med
cultures of Monascusbin liquid and solid media.
Advance in Solid State Fermentation 32: 393-
Perkeni, 2004, Pedoman , Deteksi, Prevalensi dan
Tatalaksana dislepidemia dalam Penanggulangan
Endogrul and Azirak, 2004, Review of the studies on
Jantung Koroner, e-USU, Universitas Sumatera
the red yeast rice (Monascus purpureus). Turkish
Electronic journal of biotechnology 2: 37-49.
Ricky and Bakr, 2008,Chine red yeast rice (Monascus
Waspadji S, Suyono S, 2003. Pengkajian status gizi
studi epidemiologi, Bagian Ilmu Penyakit Dalam
3:4.http://www.cmjournal.org/cpntent/3/1/4
Wong and Bau, 1997, Pigmentation and antibacterial
Sahri, Soegiyanto KS, Prapto Nugroho, 2002, Pengaruh
activity of fast neutron and X-ray-induced
program latihan jalan 12 mg dengan intensitas
Strains of Monascus purpureus went. Plant
kolesterol darah, FIK Universitas Semarang,
Yuyun R, 2008, Potensi angkak merah untuk therapy
nutrisi mengatasi dislepidemia pada DM tipe 2,
Sunita Almatsier. 2002, Prinsip dasar ilmu gizi,
Jakarta:PT. Gramedia Pustaka Utara; hal 31-35
Schaefer EJ. 2002, Lipoprotein, nutrition and heart
Tisnadjaya, D, 2006, Bebas Kolesterol dan Demam
Berdarah dengan Angkak, Penebar Swadaya,
Thompson Paul D & Reder DJ. 2001, Does exercise
increase HDL cholesterol in those who need it
The New England Journal of Medicine. 2002, Exercise
to reduce cardiovascular risk-how is enough?:
Okura T, Nakata Y, Tanaka K. 2003, Effect of exercise
intensity on physical and risk factor for
cardiovascular disease. Obesity Research; pp
Ogbru, 2009. ed: Marks J. Statin, diakses 20 Maret
Case Study: The Use of Hydrofera Blue™ on a Brown Recluse Spider Bite Wound Jeanne Alvarez, FNP, CWS Independent Medical Associates, Bangor, ME History of Present Illness: This wound was present on C.K. a 38 year old female who was living in another state at the time of the Brown Recluse Spider bite. The type of spider was confirmed according to the mother of the patient who kil
DONATION WISH LIST Reviewed August 2011 ANGKOR HOSPITAL FOR CHILDREN. MAKING A DIFFERENCE The Angkor Hospital For Children’s Satellite Clinic is a pilot project in partnership with the Cambodian Government Referral Hospital in Sotnikum and the government healthcare system including the health centers. The Satellite Clinic is located in Sotnikum district, in a rural setting 35 km f